99% Orang Salah! Begini Cara Memilih Bahan Halal Tepat
- LSU Pariwisata
- 7 jam yang lalu
- 4 menit membaca

Bayangkan kamu sedang berbelanja di supermarket. Kamu ingin memastikan bahwa semua bahan yang kamu beli halal dan aman untuk dikonsumsi. Tapi saat melihat daftar bahan di label, kamu bingung—ada istilah asing, kode E, dan bahan yang tidak kamu kenal. Nah, kamu tidak sendiri. Faktanya, 99% orang sering salah dalam memilih bahan halal karena kurangnya pemahaman dan informasi. Artikel ini akan memandumu secara lengkap dan mudah dipahami tentang cara memilih bahan halal yang tepat. Tidak hanya untuk konsumen, tetapi juga sangat penting bagi pelaku usaha makanan dan minuman.
Mengapa Penting Memilih Bahan Halal Secara Teliti?
Tak hanya soal label, memilih bahan halal adalah bagian penting dari menjalankan prinsip keimanan, gaya hidup sehat, serta tanggung jawab sosial. Produk yang halal tidak hanya harus bebas dari bahan haram, tetapi juga diproses secara suci dan higienis.
Lebih menariknya lagi, sertifikasi halal kini bukan hanya tuntutan agama, melainkan juga jaminan mutu bagi konsumen global. Negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, dan Arab Saudi bahkan menetapkan aturan ketat mengenai produk halal yang beredar di pasaran. Jadi, memahami cara memilih bahan halal bisa menjadi bekal penting dalam menjaga kualitas hidup dan kepercayaan konsumen.
Apa Saja Kata Kunci Utama yang Harus Kamu Ketahui?
Agar artikel ini optimal di mesin pencari, berikut kata kunci utama yang digunakan secara alami dan relevan:
Cara memilih bahan halal
Label halal
Sertifikasi halal
Bahan makanan haram
Produk halal MUI
Kelima kata kunci tersebut membantu pembaca dan mesin pencari memahami bahwa artikel ini benar-benar membahas topik secara lengkap dan terpercaya.
Cara Memilih Bahan Halal yang Tepat dan Anti-Gagal
1. Periksa Label Halal Resmi
Langkah pertama yang paling penting adalah memeriksa label halal dari lembaga terpercaya seperti MUI (Majelis Ulama Indonesia). Label halal MUI biasanya mencantumkan logo dan nomor sertifikat. Jangan terkecoh oleh tulisan "halal" tanpa sertifikat resmi—bisa saja itu hanya klaim sepihak dari produsen.
2. Kenali Bahan Tambahan yang Sering Jadi Masalah
Selain bahan utama, bahan tambahan seperti emulsifier, pengawet, pewarna, dan perisa juga perlu diperhatikan. Banyak dari bahan ini mengandung unsur yang berasal dari hewan atau alkohol. Misalnya, kode E471 bisa berasal dari lemak nabati atau hewani. Pastikan produsen mencantumkan asal bahan dengan jelas atau sudah mengantongi sertifikat halal.
3. Hindari Produk yang Tidak Transparan
Produk yang tidak mencantumkan komposisi secara detail patut diwaspadai. Jika kamu tidak menemukan informasi lengkap di kemasan, cek situs resmi produsennya. Bila masih tidak jelas, lebih aman untuk menghindarinya. Transparansi adalah ciri produsen yang bertanggung jawab dan terpercaya.
4. Gunakan Aplikasi dan Database Produk Halal
Sekarang sudah banyak aplikasi resmi dari BPJPH dan LPPOM MUI yang bisa kamu gunakan untuk mengecek status halal produk. Cukup dengan memindai barcode atau mengetik nama produk, kamu bisa melihat status sertifikasi dan masa berlaku. Cara ini sangat praktis dan bisa membantu kamu saat belanja dalam kondisi terburu-buru.
5. Waspadai Produk Impor Tanpa Sertifikasi Halal
Produk impor, terutama dari negara non-Muslim, sering kali belum bersertifikat halal. Meskipun kualitasnya tinggi, tetap saja kehalalan harus diverifikasi. Beberapa negara memiliki lembaga sertifikasi halal yang diakui MUI, seperti JAKIM (Malaysia) atau MUIS (Singapura). Jadi, pastikan produk tersebut memiliki sertifikat dari lembaga yang terverifikasi oleh BPJPH.
Risiko yang Timbul Jika Salah Memilih Bahan
Yang paling penting, salah memilih bahan yang ternyata tidak halal bisa berdampak serius, baik secara spiritual maupun bisnis.
Untuk konsumen Muslim, mengonsumsi bahan haram tanpa sadar tetap menimbulkan rasa bersalah dan pelanggaran prinsip agama. Sedangkan bagi pelaku usaha, salah memilih bahan dapat mengakibatkan dicabutnya sertifikasi halal, kehilangan kepercayaan pelanggan, bahkan sanksi hukum.
Selain itu, dalam konteks global, produk yang tidak jelas kehalalannya akan sulit menembus pasar ekspor negara-negara Muslim. Dengan kata lain, ketelitian dalam memilih bahan halal bukan hanya soal keyakinan, tapi juga menyangkut kelangsungan usaha dan reputasi merek.
Sertifikasi Halal di Indonesia: Apa yang Harus Diketahui?
Sejak berlakunya UU No. 33 Tahun 2014 dan diperkuat oleh PP No. 39 Tahun 2021, semua produk makanan dan minuman yang beredar di Indonesia wajib bersertifikat halal secara bertahap. Lembaga yang bertanggung jawab kini adalah BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal) yang bekerja sama dengan LPPOM MUI dan berbagai Lembaga Pemeriksa Halal (LPH).
Yang perlu diketahui, produk tanpa sertifikat halal akan dianggap tidak halal setelah masa tenggang berakhir. Maka dari itu, baik konsumen maupun pelaku usaha wajib mengikuti perkembangan regulasi ini agar tidak ketinggalan.
Jangan Asal Pilih, Pastikan Halal!
Memilih bahan halal memang bukan hal yang bisa disepelekan. Meski terlihat sepele, keputusanmu saat berbelanja bisa berdampak besar bagi kesehatan, keimanan, bahkan masa depan bisnismu.
Tak hanya itu, dengan memahami cara memilih bahan halal yang benar, kamu tidak hanya menjadi konsumen yang cerdas, tapi juga menjadi bagian dari ekosistem halal global yang semakin berkembang pesat.
Jadi, mulai sekarang, jangan hanya lihat harga dan rasa—lihat juga label halal dan komposisinya. Bila kamu pelaku usaha, pastikan setiap bahan baku yang digunakan bersertifikat halal dari lembaga terpercaya.
Sudah tahu caranya? Sekarang saatnya kamu praktik langsung! Coba cek produk-produk di dapur atau toko favoritmu, dan pastikan semuanya benar-benar halal.
Bagikan artikel ini ke teman dan keluarga agar mereka juga tak lagi salah pilih. Untuk update terbaru seputar dunia halal, regulasi, dan tips praktis lainnya, ikuti terus blog ini dan aktifkan notifikasi sekarang juga!
🔹 Hubungi kami sekarang untuk informasi lebih lanjut!
📞 Kontak: 0821-3700-0107
🌐 Website: LPH Bhakti Mandiri Syariah
Baca juga artikel lainnya : Wajib Tahu! Sertifikasi Halal Berapa Lama Prosesnya? , Apakah Usaha Kecil Bisa Mendaftar Sertifikasi Halal Gratis Tahun Ini? , Cek Labelmu! Produk Halal Belum Tentu Bebas Babi , Sertifikasi Halal Bukan Cuma Label! Ini Alasan Konsumen Rela Bayar Lebih Mahal , Sudah Tahu? Inilah 7 Adab Makan dalam Islam yang Sering Diabaikan! ,